Mensyukuri Hidup
Kita sebagai manusia kadang selalu merasa kurang dari apa yang telah Tuhan berikan kepada ciptaanya. Merasa Tuhan itu tidak adil dalam memberi porsi hidup untuk ciptaanya masing-masing. Selalu mengeluh, mengeluh, mengeluh, dan jika merasa kurang hanya diam tidak mau merubah keadaan.
Setiap manusia terlahir memiliki
perbedaan masing-masing, takdir masing-masing. Dan dari perbedaan itu setiap
manusia pasti punya kelebihan. Tidak ada manusia yang terlahir, berkembang
namun tetap dengan keadaan tidak bisa apa-apa. Sejelek-jelek nya manusia pasti
punya kelebihannya, dan sebodoh-bodohnya manusia pun pasti masih punya
kelebihan yang belum tentu bisa di miliki oleh orang yang di anggap nya lebih
beruntung dari dirinya.
Ucok “bro uang jajan lu sekolah
di kasih berapa?”
Jono “goceng bro, emak gue cuma
bisa ngasih segitu, nyesel gue terlahir dari keluarga miskin”
Ucok “lah, lu jangan gitu lah
bro, kalo lu terus-terusan menyesali
kekurangan lu, lu nggak bakalan bisa nikmatin hidup.”
Jono “ya emang gue nggak pernah
ngerasain nikmatin hidup, dari dulu sampe sekarang gue selalu ngerasa kurang
hidup di dunia ini”
Dengan tanggapan jono yang selalu
membuat si ucok gagal untuk membuatnya menjadi bersyukur. Akhirnya dia pun
membawa jono untuk melihat lebih luas lagi arti kehidupan di luar sana.
Ucok “ikut gue jon, bentar”
Jono “ngapain?”
Ucok “ Udah ikut aja”
Ucok membawa jono ke suatu
tempat, di mana banyak sekali orang-orang termasuk anak-anak di bawah umur yang
bekerja keras untuk bisa menyambung hidupnya.
Ketika sudah sampai di tempat
tujuan, ucok hanya diam tanpa langsung memberi tahu ke jono bahwa dia itu ingin
membuat jono lebih bisa lagi menghargai pemberian Tuhan. Ucok berharap jono
langsung mengerti maksud tujuan berada di tempat ini itu untuk apa?
Ucok “jon lu ngeliat apa aja di
tempat ini?’
Jono “jalanan, orang jualan,
pengamen, udah sih itu aja”
Ucok “menurut lu hidup mereka
enak nggak?”
Jono “mana gue tau, emang gue
yang ngerasain hidupnya”
Ucok “ya udah, gue tanya, hidup
lu enak nggak sekarang?
Jono “kurang enak gue hidup”
Ucok “lu enak nggak sekolah?”
Jono “ya enak-enak aja sih,
apalagi kalo uang jajan nya tambah gede”
Ucok “kalo lu coba ngerasain
nggak sekolah, terus cari duit kek noh bocah di pinggir jalanan gitu, kira-kira
lu mau nggak?
Jono “apaan si? Ya nggak mau lah,
lu aja sono”
Ucok “jon kek nya mendingan lu
nggak usah hidup deh”
Jono “kok lu ngomong gitu sih,
maksud lu apaan nih?”
Ucok “lu kek nya nganggep kalo
hidup itu bisa di pilih-pilih, jadi menurut gue lu itu nggak pantes hidup
karena lu nggak niat hidup"
Jono "ya kalo gue nggak niat
hidup, ngapain juga gue masih hidup sekarang"
Ucok "ya kalo lu niat hidup,
ya lu harus berusaha lah, kalo lu mau hidup lu enak, ya usaha lah, jangan
bisannya cuma ngeluh doang. noh liat kek mereka ini tetep semangat buat hidup
walaupun kondisinya masih di bawah lu"
Jono "alah, udah lah,
mentang-mentang hidup lu enak, sok-sok'an ceramahin gue"
Lalu si Jono meninggalkan Ucok
tanpa ada sedikit kesadaran.
Hal yang memang sangat sulit
untuk mensyukuri hidup adalah ketika kita melihat ke atas bukan untuk menjadi
motivasi, melainkan untuk membandingkan kekurangan hidup kita.
Lebih pantasnya jika ingin
membandingkan hidup kita dengan orang lain, coba lihatlah ke bawah, lihatlah
mereka yang masih di bawah kita,, lihatlah mereka yang lebih prihatin dari
kita, maka barulah kita sadar dan merasa betapa beruntungnya hidup kita ini
masih lebih baik dari pemberian Tuhan.
Menjadi bersyukur mungkin bisa
aja selagi kondisi kehidupan nggak terlalu banyak masalah. Namun kadang kala
kita merasa harus berfikir sangat ceroboh akibat adanya masalah dan pikiran-pikiran buruk pun datang dengan
mudah, sehingga sering kali kita mengeluh pada saat kondisi itu juga.
Misalkan adanya masalah dalam
pekerjaan, pasti ada aja perasaan menyesal dalam menjalani pekerjaan ini.
"Ah kenapa si gue harus kerja kek gini, nggak enak, capek, coba aja kalo
waktu itu gue ngelamar di tempat kerja itu, pasti lebih enak dari pada ini.
Pokoknya gue pengen berhenti kerja di sini" Ya itu contoh unek-unek hati yang
kacau akibat pendek nya pikiran, tanpa adanya pertimbangan lebih jauh lagi.
Masalah dalam hidup, adalah hal
yang wajar. Kesalahan pun adalah hal yang memang nggak mungkin bisa sulit untuk
nggak terjadi. Kesalahan pasti membawa masalah, dan dari masalah ada dua
pilihan antara mengatasi dengan cara memperbaiki atau mengatasi dengan cara
pasrah atau menghindari.
Buruk nya manusia dalam menjalani
hidup adalah selalu merasa bahwa hidup nya terlalu sulit untuk di jalani. Hidup
ini ingin tanpa adanya masalah, atau mungkin hanya ada sedikit masalah dan itu
pun hanya masalah kecil.
Menurut gue nggak ada bedanya
masalah besar ataupun kecil. Mau apapun masalahnya selagi kita yakin bisa
mengatasi masalah tersebut. Justru kita merasa bahwa masalah itu adalah sumber
dari berpengaruhnya kualitas hidup kita, karena kita belajar dari pengalaman
yang menimbulkan masalah. Sehingga kita tau, apa yang harus di perbaiki dari
permasalahan hidup ini.
Gue punya pertanyaan dan
pertanyaan ini bisa gue jawab sendiri.
Kenapa yang udah di atas, semakin
tambah ke atas, dan kenapa yang di bawah sulit untuk naik ke atas, bahkan satu
tangga pun masih perlu usaha keras untuk bisa menaikinya?
Dan jawaban nya adalah, usaha
diri kita masing-masing.
Adanya perubahan dalam hidup ya
tergantung dari usaha diri kita masing-masing. Nggak perlu banyak alasan untuk
berusaha walaupun banyak perbedaan antara kaum atas dengan kaum bawah.Tuhan
nggak bakalan merubah hidup kita secara instan, hidup adalah proses dan
pilihan. Kita sama-sama dari yang nggak bisa apa-apa. untuk bisa jalan sendiri
pun pasti butuh proses, dan ketika sudah melewati proses, kita bisa, namun ada
pilihan apakah harus ke jalan A atau B? Mana yang benar? Bingung dan menganggap
masalah datang, namun kita masih terus berusaha lagi, untuk bisa meraih tujuan
yang terbaik. Kita lanjut berusaha, kita berusaha tapi kita perlu bantuan dari
Tuhan, kita berdoa. Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas. Tuhan nggak mungkin
mengabaikan usaha kita. Itu adalah sebuah rumus proses perubahan hidup. Lakukan
saja dalam hidup ini dengan B3. Berusaha, berdoa, bersyukur, maka hasilnya
adalah PERUBAHAN.