Mensyukuri Hidup

8:31 PM 0 Comments A+ a-





Kita sebagai manusia kadang selalu merasa kurang dari apa yang telah Tuhan berikan kepada ciptaanya. Merasa Tuhan itu tidak adil dalam memberi  porsi hidup untuk ciptaanya masing-masing.  Selalu mengeluh, mengeluh, mengeluh, dan jika merasa kurang hanya diam tidak mau merubah keadaan.

Setiap manusia terlahir memiliki perbedaan masing-masing, takdir masing-masing. Dan dari perbedaan itu setiap manusia pasti punya kelebihan. Tidak ada manusia yang terlahir, berkembang namun tetap dengan keadaan tidak bisa apa-apa. Sejelek-jelek nya manusia pasti punya kelebihannya, dan sebodoh-bodohnya manusia pun pasti masih punya kelebihan yang belum tentu bisa di miliki oleh orang yang di anggap nya lebih beruntung dari dirinya.

Ucok “bro uang jajan lu sekolah di kasih berapa?”

Jono “goceng bro, emak gue cuma bisa ngasih segitu, nyesel gue terlahir dari keluarga miskin”

Ucok “lah, lu jangan gitu lah bro, kalo lu terus-terusan menyesali  kekurangan lu, lu nggak bakalan bisa nikmatin hidup.”

Jono “ya emang gue nggak pernah ngerasain nikmatin hidup, dari dulu sampe sekarang gue selalu ngerasa kurang hidup di dunia ini” 

Dengan tanggapan jono yang selalu membuat si ucok gagal untuk membuatnya menjadi bersyukur. Akhirnya dia pun membawa jono untuk melihat lebih luas lagi arti kehidupan di luar sana.

Ucok “ikut gue jon, bentar”

Jono “ngapain?”

Ucok “ Udah ikut aja”

Ucok membawa jono ke suatu tempat, di mana banyak sekali orang-orang termasuk anak-anak di bawah umur yang bekerja keras untuk bisa menyambung hidupnya.

Ketika sudah sampai di tempat tujuan, ucok hanya diam tanpa langsung memberi tahu ke jono bahwa dia itu ingin membuat jono lebih bisa lagi menghargai pemberian Tuhan. Ucok berharap jono langsung mengerti maksud tujuan berada di tempat ini itu untuk apa?

Ucok “jon lu ngeliat apa aja di tempat ini?’

Jono “jalanan, orang jualan, pengamen, udah sih itu aja”

Ucok “menurut lu hidup mereka enak nggak?”

Jono “mana gue tau, emang gue yang ngerasain hidupnya”

Ucok “ya udah, gue tanya, hidup lu enak nggak sekarang?

Jono “kurang enak gue hidup”

Ucok “lu enak nggak sekolah?”

Jono “ya enak-enak aja sih, apalagi kalo uang jajan nya tambah gede”

Ucok “kalo lu coba ngerasain nggak sekolah, terus cari duit kek noh bocah di pinggir jalanan gitu, kira-kira lu mau nggak?

Jono “apaan si? Ya nggak mau lah, lu aja sono”

Ucok “jon kek nya mendingan lu nggak usah hidup deh”

Jono “kok lu ngomong gitu sih, maksud lu apaan nih?”

Ucok “lu kek nya nganggep kalo hidup itu bisa di pilih-pilih, jadi menurut gue lu itu nggak pantes hidup karena lu nggak niat hidup"

Jono "ya kalo gue nggak niat hidup, ngapain juga gue masih hidup sekarang"

Ucok "ya kalo lu niat hidup, ya lu harus berusaha lah, kalo lu mau hidup lu enak, ya usaha lah, jangan bisannya cuma ngeluh doang. noh liat kek mereka ini tetep semangat buat hidup walaupun kondisinya masih di bawah lu"

Jono "alah, udah lah, mentang-mentang hidup lu enak, sok-sok'an ceramahin gue"
Lalu si Jono meninggalkan Ucok tanpa ada sedikit kesadaran.

Hal yang memang sangat sulit untuk mensyukuri hidup adalah ketika kita melihat ke atas bukan untuk menjadi motivasi, melainkan untuk membandingkan kekurangan hidup kita.
Lebih pantasnya jika ingin membandingkan hidup kita dengan orang lain, coba lihatlah ke bawah, lihatlah mereka yang masih di bawah kita,, lihatlah mereka yang lebih prihatin dari kita, maka barulah kita sadar dan merasa betapa beruntungnya hidup kita ini masih lebih baik dari pemberian Tuhan.

Menjadi bersyukur mungkin bisa aja selagi kondisi kehidupan nggak terlalu banyak masalah. Namun kadang kala kita merasa harus berfikir sangat ceroboh akibat adanya masalah dan  pikiran-pikiran buruk pun datang dengan mudah, sehingga sering kali kita mengeluh pada saat kondisi itu juga.
Misalkan adanya masalah dalam pekerjaan, pasti ada aja perasaan menyesal dalam menjalani pekerjaan ini. "Ah kenapa si gue harus kerja kek gini, nggak enak, capek, coba aja kalo waktu itu gue ngelamar di tempat kerja itu, pasti lebih enak dari pada ini. Pokoknya gue pengen berhenti kerja di sini" Ya itu contoh unek-unek hati yang kacau akibat pendek nya pikiran, tanpa adanya pertimbangan lebih jauh lagi.

Masalah dalam hidup, adalah hal yang wajar. Kesalahan pun adalah hal yang memang nggak mungkin bisa sulit untuk nggak terjadi. Kesalahan pasti membawa masalah, dan dari masalah ada dua pilihan antara mengatasi dengan cara memperbaiki atau mengatasi dengan cara pasrah atau menghindari.
Buruk nya manusia dalam menjalani hidup adalah selalu merasa bahwa hidup nya terlalu sulit untuk di jalani. Hidup ini ingin tanpa adanya masalah, atau mungkin hanya ada sedikit masalah dan itu pun hanya masalah kecil.

Menurut gue nggak ada bedanya masalah besar ataupun kecil. Mau apapun masalahnya selagi kita yakin bisa mengatasi masalah tersebut. Justru kita merasa bahwa masalah itu adalah sumber dari berpengaruhnya kualitas hidup kita, karena kita belajar dari pengalaman yang menimbulkan masalah. Sehingga kita tau, apa yang harus di perbaiki dari permasalahan hidup ini.

Gue punya pertanyaan dan pertanyaan ini bisa gue jawab sendiri.
Kenapa yang udah di atas, semakin tambah ke atas, dan kenapa yang di bawah sulit untuk naik ke atas, bahkan satu tangga pun masih perlu usaha keras untuk bisa menaikinya?
Dan jawaban nya adalah, usaha diri kita masing-masing.

Adanya perubahan dalam hidup ya tergantung dari usaha diri kita masing-masing. Nggak perlu banyak alasan untuk berusaha walaupun banyak perbedaan antara kaum atas dengan kaum bawah.Tuhan nggak bakalan merubah hidup kita secara instan, hidup adalah proses dan pilihan. Kita sama-sama dari yang nggak bisa apa-apa. untuk bisa jalan sendiri pun pasti butuh proses, dan ketika sudah melewati proses, kita bisa, namun ada pilihan apakah harus ke jalan A atau B? Mana yang benar? Bingung dan menganggap masalah datang, namun kita masih terus berusaha lagi, untuk bisa meraih tujuan yang terbaik. Kita lanjut berusaha, kita berusaha tapi kita perlu bantuan dari Tuhan, kita berdoa. Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas. Tuhan nggak mungkin mengabaikan usaha kita. Itu adalah sebuah rumus proses perubahan hidup. Lakukan saja dalam hidup ini dengan B3. Berusaha, berdoa, bersyukur, maka hasilnya adalah PERUBAHAN.